MOJOKERTO // jatimbangkit.com– Di era revolusi industri 5.0, dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dapat memudahkan masyarakat dalam melakukan berbagai aktivitas. Era tersebut berfokus pada perkembangan media digital dan SDM (Sumber Daya Manusia). Di era ini terdapat berbagai keuntungan yang dapat dirasakan oleh masyarakat secara luas. Diantaranya, mudah dalam mengakses berbagai informasi dengan cepat. Adanya media massa berbasis digital yang dapat disimpan secara online hanya dengan menggunakan perangkat digital seperti laptop, komputer, dan handphone.
Saat ini, literasi digital juga menjadi salah satu keterampilan yang sangat penting untuk dimiliki oleh semua kalangan, termasuk pelajar SMP. Literasi digital tidak hanya sekedar mengoperasikan perangkat elektronik, tetapi juga mencakup kemampuan untuk memahami, mengevaluasi, dan menggunkan informasi digital dengan bijak.
Mahasiswa PPL Universitas Islam Majapahit mempunyai inovasi baru terhadap literasi yang sebelumnya menggunakan novel, cerita pendek menjadi media digital yakni Book Creator. Book Creator memiliki beragam animasi yang dapat menarik perhatian dan minat baca peserta didik. Tidak hanya itu, Book Creator juga dapat digunakan untuk menyisipkan sebuah audio ataupun video.Senin (30/10/23)
Penerapan Book Creator sudah dilakukan di SMP Negeri 1 Gedeg. Di sekolah tersebut sebelumnya sudah ada program literasi 15 menit membaca, pengadaan sudut baca kelas, dan pengembangan website sekolah. Membaca 15 menit dan pengadaan sudut baca kelas merupakan program yang saling berkaitan satu sama lain dalam proses pelaksanaannya. “Pada program literasi semakin kesini siswa semakin bosan kalau kegiatan liteasi hanya membaca dan tagihannya itu berupa mengisi jurnal, namun dengan adanya inovasi dari rekan mahasiswa PPL Universitas Islam Majapahit ini bisa menjadi sebuah inovasi yang bagus dan saya mengapresiasi kerja keras rekan mahasiswa PPL”, ujar Bu Shovia Khoirur Rohmah selaku Kepala Koordinator pelaksaan literasi di SMP Negeri 1 Gedeg.
Setelah menerapkan literasi digital menggunakan Book Creator di kelas VIII-A. Peserta didik sangat antusias dengan adanya media tersebut, karena baru pertama kali mereka menggunakan media Book Creator. Kemudian, untuk mengetahui respon peserta didik mengenai efektivitas media tersebut, mahasiswa PPL memberikan angket. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan hasil angket yang telah disebar yakni, penerapan literasi digital cukup efektif dan bisa menarik minat baca siswa. Akan tetapi untuk sementara waktu pelaksanaan secara serentak di semua kelas, dirasa cukup sulit karena keterbatasan sarana dan prasarana di sekolah. Namun, jika dilaksanakan di beberapa kelas saja, penerapan media ini masih dapat dilaksanakan.
Dengan adanya inovasi dari mahasiswa PPL Universitas Islam Majapahit, diharapkan sekolah bisa melanjutkan penerapan Book Creator dengan baik karena berhubungan dengan digitalisasi media massa, untuk perkembangan sekolah maupun peserta didik sebagai generasi penerus bangsa.
MK/FR