Jatimbangkit.com
Headline Kesehatan Mojokerto

Fokus Turunkan Stunting, Pemkab Mojokerto bersama Dinas P2KBP2 Gencarkan GELORA CINTA dan PUSYANGATRA

Mojokerto // jatimbangkit.com – Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus berupaya untuk menurunkan angka stunting melalui program GELORA CINTA dan PUSYANGATRA. Kali ini, kegiatan tersebut menyasar kurang lebih 50 ibu-ibu diantaranya ibu hamil, ibu balita, menyusui dan wanita usia subur yang dilaksanakan di Desa Sambilawang, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto (28/12/2023) pagi.

Program Gerakan Pola Asuh Orang Tua Cegah Stunting Anak Balita (GELORA CINTA) dan Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PUSYANGATRA) yang merupakan inisiasi Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (P2KBP2) dimana program tersebut sejalan dengan program nasional dalam menekan angka stunting.

Hadir dalam giat tersebut Bupati Mojokerto Ikhfina Fahmawati, Kepala Dinas P2KBP2 Kabupaten Mojokerto Sugeng Nuryadi, Camat Dlanggu Akhmad Samsul Bakri, Kapolsek Dlanggu IPTU Mohammad Khoirul Umam, Danramil Dlanggu Kapten Inf diwakili Peltu Giyono, Kepala UPT Puskesmas Dlanggu, Kepala UPT PLKB Kec. Dlanggu, Kepala KUA Kec. Dlanggu, Kades Sambilawang.

Dalam kegiatan tersebut, Bupati Ikhfina mengatakan bahwa inti program ini adalah konseling, dimana Bupati Ikhfina memberikan kesempatan untuk bertanya kepada ibu-ibu yang nantinya akan dijawab langsung oleh Bupati.

Ikhfina menjelaskan bahwa stunting fokusnya ada pada pola asuh, intinya pada asupan gizi, ”Kita fokus stunting pada pola asuh intinya asupan gizi, orang tua tidak hanya ibu saja tapi juga ayah, SOTH itu harus diikuti bapak-bapak, kehadiran ayah sebagai pengasuh itu penting, intinya GELORA CINTA adalah PUSYANGATRA, maka saya tidak akan banyak berbicara namun menjawab pertanyaan ibu-ibu,” tutur Bupati Ikhfina

Salah satu pertanyaan dari Suyanti, ”Makan dan minum anak saya sudah banyak tapi beratnya masih kurang? Apakah itu dikatakan stunting?” tanya Suyanti

”Stunting adalah kondisi gagal tumbuh bagi balita, penyebabnya adalah kurang gizi kronis dan infeksi berulang, kalau sering sakit akan turun beratnya, hubungan dengan kecerdasan bisa di lihat usia 20 – 25 dan proses pertumbuhan otak terjadi di usia 5 th, yg paling sederhana bisa di lihat dari berat badan dan panjang badan, kalau kurang gizi volume otaknya akan kurang,” Jelas Bupati Ikhfina

Baca Juga :  Harkamtibmas, Polres Tulungagung Ngopi Bareng Paguyuban Pencak Silat

Sementara itu, Kepala Desa Sambilawang Hadi Suwignyo mengucapkan terimakasih atas kehadiran Bupati di Desa Sambilawang,

”Terima kasih atas kehadiran ibu Bupati di desa kami dan alhamdulilah desa kami mendapat BK 3 titik, semoga kedepan desa kami akan mendapat lagi,” ujar Hadi, Kepala Desa Sambilawang

Dalam sambutannya, Hadi menyampaikan laporan terkait penurunan angka stunting di Desa Sambilawang, dimana per Agustus 2022 hingga Desember 2023 mengalami penurunan sebesar 0,1,

”Perlu saya sampaikan bahwa desa kami per agustus 2022 jumlah stunting sebanyak 19 dan bumil 8, untuk th 2023 mengalami penurunan sampai dengan desember 2023 stunting tinggal 5 dari jumlah 302 bayi, jadi presentasinya 0,1 dan tiap tahun kita sudah menganggarkan untuk penaggulangan stunting,” pungkasnya

(MK/AN)

baca juga :

Puncak Peringatan Hari Pers Nasional, Bupati Mojokerto Ikut Jalan Sehat Bareng Masyarakat

Redaksi Mojokerto

Bersama Forkopimca Kapolsek Dlanggu Sinau Penting tentang Penanganan Anak Yatim dan Stunting

Redaksi Mojokerto

Cegah Stunting, Bhabinkamtibmas bersama Bidan Desa Sosialisasikan Kegiatan PIS-PK

Redaksi Mojokerto