Jatimbangkit.com
Headline Mojokerto Nasional Pemerintahan

Filolog Niluh Djelantik Apresiasi Konsep ‘Spirit of Majapahit’ di Kota Mojokerto

jatimbangkit.com, Mojokerto – Ini Cara Wali Kota Mojokerto membangkitkan kembali ‘Spirit of Majapahit’ mendapat apresiasi dari dua tokoh Bali. Filolog Naskah Lontar Bali dan Jawa Kuno, Sugi Lanus dan desainer bertaraf internasional serta pemerhati Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Niluh Djelantik.

Sebagai Moderator, Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Rofiq Ripto Himawan sengaja menghadirkan dalam rangka berdiskusi bersama pakar pembaca lontar Sugi Lanus serta pakar UMKM Niluh Djelantik dengan Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari di Ruang Sabha Pambojana Rumah Rakyat terkait sejarah Majapahit dan ekonomi yang menjadi potensi pariwisata di Kota Mojokerto. Minggu (12/9/21) malam.

Sebagaimana program kota pariwisata yang direncanakan oleh Ning Ita, objek-objek pariwisata yang tengah dibangun saat ini akan diperkuat dengan storynomic tourism. Yaitu pariwisata yang mengedepankan narasi, konten kreatif, living culture, dan menggunakan kekuatan budaya sebagai inti destinasi wisata.

Peraih penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) atas rekor pelestari manuskrip lontar usaha terbanyak ini menyebut slogan Spirit of Majapahit ini benar-benar diwujudkan Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto. Baik dalam pembangunan infrastruktur maupun suprastruktur Kota Mojokerto.

“Sehingga ini bukan hanya sekedar slogan semata, tapi implementasinya memang nyata,” ujar Sugi saat diskusi tema budaya dengan Ning Ita (sapaan akrab Wali Kota Mojokerto, red).

Pria asal Bali ini menyebut, untuk mewujudkan Kota Mojokerto berbasis sejarah Majapahit, Ning Ita dinilai cukup serius. Keseriusan Ning Ita tersebut diwujudkan pembangunan infrastruktur di Kota Mojokerto. Semisal, gapura di kantor-kantor pemerintahan, pusat perekonomian, pembangunan Kolam Pemandian Sekar Sari.

Diskusi ini berlanjut dengan meninjau secara langsung pemandian Kolam Renang Sekar Sari dan Menara Tribuana Tunggadewi Dewi.  Dimana tempat ini merupakan salah satu objek wisata baru di Kota Mojokerto yang tengah dibangun selain Wisata Bahari Majapahit dan Alun-alun.

Baca Juga :  Forkopimda Jatim Gelar Rapat Koordinasi Strategi Penanganan Covid-19 di Kabupaten Sampang

Pembangunan Kolam Pemandian Sekar Sari yang masih berlangsung tersebut menghadirkan Menara Tribuana Tungga Dewi, Taman Bahari Majapahit dan Alun-alun. Meski terkait sejarah Majapahit Kota Mojokerto tidak terdapat situs sejarah, akan tetapi untuk menjadi Kota Pariwisata berbasis sejarah Majapahit, Kota Mojokerto dapat menerapkan storynomic tourism.

“Yaitu pariwisata yang mengedepankan narasi, konten kreatif, living culture, dan menggunakan kekuatan budaya sebagai inti destinasi wisata,” sarannya.

Sementara itu, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menyampaikan konsep storynomic tourism dalam pariwisata di Kota Mojokerto rencananya akan dituangkan dalam museum yang akan dibangun di area Wisata Bahari Mojopahit. Wisata Bahari Mojopahit qda di area Rejoto, bagian barat dengan mengedepankan digital teknologi.

“Kita ingin semua bisa memahami sejarah tentang Majapahit, khususnya anak-anak Kota Mojokerto. Kalau hanya sekedar membaca buku mungkin akan cepat bosan tetapi jika dituangkan dalam bentuk yang lebih kekinian itu akan lebih menarik,” katanya.

Terkait perkembangan ekonomi kreatif di Kota Mojokerto, Ning Ita menyampaikan ekonomi kreatif adalah support system dari pariwisata. Bukan hanya sekedar tentang ‘Spirit of Majapahit’ yang sedang digagas oleh Ning Ita, namun tak kalah penting adalah berkaitan dengan ekomoni kerakyatan.

“Kemarin kita juga mendapatkan tawaran dari Mbok Niluh sebuah program magang untuk pengembangan produk sepatu terutama yang berciri khas etnik dan produk yang mengangkat tema heritage,” jelasnya.

baca juga :

Kapolres Jember Tinjau Langsung dan tangani Korban Banjir

Redaksi Mojokerto

Road To WBBM, Kapolresta Mojokerto Silaturahmi Ke Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto

Redaksi Mojokerto

Tangkal Omicron, Patroli Pamor Keris Polres Kediri Kota Sasar Wilayah Pelosok Pedesaan

Redaksi Mojokerto