Jatimbangkit.com
Mojokerto Terkini

Ini lho Candimas Kota Mojokerto

Mojokerto – Kapolresta Mojokerto bersama Forkopimda menggelar acara CANDIMAS (Cangkru’an Diskusi Kamtibmas) dengan Toga, Tomas, antar elemen se Kecamatan Kranggan dengan Tema “Guyub Rukun Dukung Protokol Kesehatan agar Tetap Berkegiatan dari Kota Mojokerto untuk Jatim Bangkit” di Rumah Rakyat Kota Mojokerto.

Testimoni dari penyintas menceritakan saat terpapar dan ingin mendonorkan plasma demi menolong pasien yang terpapar covid. Sehari setelah mendapat penghargaan dan launching pencanangan gerakan donor plasma untuk Kota Mojokerto Bangkit Oleh Walikota, para Penyintas memberikan semangat peserta candimas untuk tetap patuh prokes.

Dalam sesi diskusi, MUI Kec Kranggan Bapak Agus mengatakan Diskusi ini tidak ada yang siapa diatas, kita semua sama. Untuk hasil diskusi ini nanti apakah akan dikukuhkan.

Harapan kami, Komandan Kodim dan Kapolresta, “Saya mohon dengan hormat, petugas dilapangan tidak menggunakan pakaian uniform karena masyarakat akan mendatangkan psikis sendiri terhadap penampilan TNI dan POLRI.” Ucap Agus

“Terimakasih adanya fasilitas dari Walikota tentang cangkruan, mohon maaf jika ada perkataan yang menyinggung.’ Ujarnya.

Lanjut dari Lurah Sentanan Kholil hadi, Saya pernah terpapar covid pada bulan juni dan isolasi selama 1 bulan, mendengar adanya kegiatan donor plasma saya datang ke PMI untuk  daftar namun ditolak karena exspayed (kadaluarsa). Yang dibutuhkan adalah yg terpapar baru sebulan sembuh.

Menanggapi itu semua bu Walikota tetap menghimbau untuk selalu patuh 4M dan jangan gampang percaya dengan berita atau informasi yang salah terkait vaksinasi.

Kapolresta Mojokerto mengatakan “Seragam dinas itu wajib kita kenakan untuk berdinas. Agar masyarakat tau jika kami adalah petugas keamanan. Bukan untuk gaya-gayaan.” Ucap AKBP Deddy

“Takutnya kalau kami pakaian preman, masyarakat jadi melawan. Masyarakat jadi mengeyel.” ujarnya

Baca Juga :  Tingkatkan Sinergitas, Kapolresta Mojokerto Silaturahmi Ke Denpom V/Mojokerto

“PPKM itu hanya sarana sebagai aturan yag dipatuhi masyarakat, contoh Pak, saat operasi yustisi masyarakat yang tertib bermasker melihat petugas TNI POLRI, sedangkan yang tidak masker menutupi dengan tangan.” Sambung AKBP Deddy Supriadi.

Saat operasi yustisi di malam minggu kemarin, saya memimpin dan menemukan warung makan di Jl Brawijaya belum tutup saat ditemui pemilik warung, “Mau bungkus Berapa Pak”, dari petugas langsung bilang “Saya mau menertipkan bapak” ucap petugas saat itu, Ini cerita kemarin saat Operasi Aman Nusa.

“Saya melihat penegakan secara tegas di Takmir Masjid Agung Al-Fattah Kota Mojokerto jika tidak patuh Protokol, nah itu harapan saya.” Kata AKBP Deddy Supriadi.

Dalam kegiatan ini dihadiri kurang lebih 50 orang Mulai Forkopimda, penyintas, FORKOPIMCAM Kranggan, Ketua MUI Kec Kranggan, Paguyuban PKL Kota Kranggan,LPM Kota Kranggan, Lurah Se Kec Kranggan, PCNU Kec Kranggan,  Muhammadyah Kec. Kranggan