jatimbangkit.com, Mojokerto – Rangkaian Prosesi serah terima jabatan (sertijab) Kapolres Mojokerto Kota berlanjut, Jumat (18/6/21). Mengingat situasi pandemi Covid-19, acara penyambutan AKBP Rofiq Ripto Himawan sekaligus pelepasan AKBP Deddy Supriadi di Mapolresta berlangsung terbatas. Usai laporan kesatuan kepada pimpinan baru, Deddy meninggalkan mako dengan menuntun sepeda.
Sertijab Kapolres Mojokerto Kota dari AKBP Deddy Supriadi kepada AKBP Rofiq Ripto Himawan selesai dilakukan di Mapolda, Kamis (17/6). Rangkaian pergantian pucuk pimpinan ini dilanjutkan dengan pisah sambut di markas komando (mako). Rofiq bersama istri, Sari Rofiq Ripto Himawan, tiba sekitar pukul 09.00. Didampingi Wakapolres Mojokerto Kota Kompol Iwan Sebastian, mantan Kapolres Pasuruan itu berkenalan dengan jajaran pejabat utama sampai pintu masuk ruang kerja disambut AKBP Deddy Supriadi.
Dalam kesempatan ini, Rofiq menerima laporan kesatuan yang disampaikan Deddy. Laporan tersebut mengenai pengenalan tipografi wilayah hukum Polres Mojokerto Kota. Meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan (ipoleksosbudhankam). ’’Saya mengucapkan selamat datang kepada Kapolresta Mojokerto AKBP Rofiq Ripto Himawan dan sudah saya gambarkan tentang keadaan sarana prasarana maupun SDM yang ada di Polresta Mojokerto,’’ ungkap Deddy.
Kegiatan ini dilanjutkan apel kesatuan bersama anggota di Lapangan Mahapatih Gajah Mada. Deddy menyampaikan ucapan terima kasih disambung dengan sambutan dari Rofiq. Lulusan Akpol tahun 2001 ini mengenal Deddy sebagai komandan kompi di Akpol saat dirinya masih taruna. Tak heran, sebab Deddy merupakan lulusan Akpol tahun 1999. ’’Saya sebagai pimpinan baru memberi ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya, semoga pelayanan yang sudah diberikan menjadi amal saleh bagi bapak (AKBP Deddy Supriadi),’’ ucap Ripto. Pelepasan Deddy dilakukan secara serenomial dengan menuntun sepeda ontel meninggalkan Mapolresta.
Kasubbaghumas Polres Mojokerto Kota Ipda MK. Umam menerangkan, penyambutan dan pelepasan ini sengaja digelar secara singkat dan terbatas. Tidak ada kegiatan meriah seperti pedang pora maupun lainnya. ’’Memang dibuat cepat. Tidak ada serenomi,’’ katanya kemarin.
Hal ini dilakukan untuk mempersingkat waktu kegiatan. Mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19 sehingga kegiatan berkumpul harus diminimalisir. Selain itu, ada sejumlah alasan pribadi sehingga membuat prosesi berlangsung sederhana dan tidak bisa lama-lama. ’’Soalnya ibu (istri AKBP Deddy Supriadi) sakit di Surabaya,’’ terang dia.
Menurut Umam, momen Deddy meninggalkan mapolresta dengan menuntun sepeda didasari kegemaran bersepeda dari Wakapolres Metro Bekasi ini. ’’Beliau kan suka gowes, maka kita adakan sepeda ontel Majapahitan,’’ imbuhnya.