jatimbangkit.com, Mojokerto – Jelang hari raya, Satuan Samapta Polresta Mojokerto melaksanakan Monitoring Kenaikan Harga dan Ketersediaan Sembako khususnya Minyak Goreng bulan Ramadhan 1443 H di Wilayah Kota Mojokerto. Kegiatan ini dipimpin oleh Kapolresta Mojokerto AKBP Rofiq Ripto Himawan, S.I.K., S.H., M.H diwakili Kasat Samapta Polresta Mojokerto. Jumat (22/04/2022).
Kapolresta Mojokerto AKBP Rofiq Ripto Himawan, S.I.K., S.H., M.H mengatakan, petugas melakukan monitoring ketersediaan sembako meliputi minyak goreng, cabai, bawang merah, dan lain lain di Lapak PKL Pasar Tanjung Kota Mojokerto.
Sub Satgas Preventif Satgas Pangan Polresta Mojokerto menemukan bahwa hasil pengecekan kenaikan harga dan ketersediaan sembako meliputi minyak goreng, cabai, bawang merah, terpantau normal.
“Untuk di beberapa PKL, Didapati data bahwa harga minyak goreng sesuai dengan harga pasara pada umumnya. Sementara untuk harga sembako lainnya terpantau normal, tidak ada kenaikan harga” ungkap Kapolresta Mojokerto.
Meski petugas dari Sub Satgas Preventif Satgas Pangan Polresta Mojokerto menemukan beberapa harga bahan pokok yang melampaui harga HET, tidak diberikan sanksi. Kapolresta Mojokerto menjelaskan, karena petugas hanya melakukan monitoring agar di wilayah Kota Mojokerto tidak terjadi kelangkaan minyak goreng.
Petugas Satsamapta Polresta Mojokerto melanjutkan monitoring di toko selanjutnya, ” di lokasi berikutnya, petugas melakukan monitoring di pedagang telur di Pasar Tanjung Jalan KH. Nawawi, untuk dilokasi ini didapati bahwa jumlah telur untuk didistribusikan tergolong banyak. Untuk harga telur kualitas bagus dijual dengan harga Rp 23.000, sedangkan telur dengan kualitas biasa dijual dengan harga Rp 21.000, sementara ini, untuk harga telur di Kota Mojokerto terpantau tidak ada kenaikan harga,” ucap AKBP Rofiq.
Sementara itu, Kasi Humas menambahkan, “Petugas Sub Satgas Preventif Satgas Pangan Polresta Mojokerto juga akan rutin melakukan pemantauan selama bulan suci Ramadhan yang bertujuan untuk memastikan bahwa kenaikan harga dan ketersediaan sembako khususnya minyak goreng. Karena kita sifatnya monitoring agar di Kota Mojokerto tidak terjadi kelangkaan minyak goreng,” tutup IPTU MK Umam. (MK/RH)