Surabaya//jatimbangkit.com – Wujud peduli sesama pada saudara yang terdampak Bencana Alam, anggota Emergency Medical Team (EMT) 4 Jawa Timur dr. Sekar Rahadisiwi dokter umum dari RS Mata Masyarakat Jawa Timur bersama tim melakukan pelayanan kesehatan sekaligus asesmen awal bagi warga terdampak banjir bandang di Gampong Beurawang, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Rabu (24/12/25)
Kehadiran Emergency Medical Team (EMT) 4 Jawa Timur pada awalnya ditujukan untuk melakukan asesmen awal kondisi kesehatan masyarakat tetapi antusiasme warga terhadap layanan pengobatan ternyata sangat tinggi, dalam satu hari pelayanan tercatat sekitar 80 warga datang memeriksakan kesehatannya. Keluhan yang paling banyak ditemukan adalah batuk dan pilek, serta nyeri otot dan pegal-pegal, yang diduga berkaitan dengan aktivitas warga membersihkan rumah dan lingkungan pascabanjir.
dr. Sekar Rahadisiwi salah satu anggota Emergency Medical Team (EMT) 4 Jawa Timur mengungkapkan, “Awalnya kami datang untuk melakukan asesmen awal karena ini pertama kali kami tiba di lokasi bencana. Namun ternyata antusiasme warga untuk berobat sangat besar,” ungkapnya
“Banyak warga mulai membersihkan rumah dan menggali lumpur sehingga keluhan nyeri otot cukup dominan, Selain itu beberapa warga juga mengeluhkan gatal-gatal pada kulit yang diduga akibat terlalu lama kontak dengan air banjir yang menggenang. Pasien yang datang berobat didominasi oleh usia dewasa hingga lanjut usia, meski terdapat pula beberapa warga usia muda yang mengalami keluhan serupa,” Imbuh dr. Sekar
dr. Sekar juga menjelaskan EMT 4 Jawa Timur melakukan pengobatan massal sekaligus menjalankan asesmen lanjutan di wilayah sekitar untuk memetakan kebutuhan kesehatan berikutnya, “Setelah asesmen ini, kami akan melakukan evaluasi di tingkat provinsi untuk menentukan tindak lanjut yang diperlukan. Rencana pelayanan ke depan akan disesuaikan dengan hasil asesmen tersebut,” Jelasnya
Terkait rujukan pasien dr. Sekar mengatakan bahwa belum ada kasus rujukan mendesak. Meski demikian, beberapa pasien dengan tekanan darah dan kadar gula tinggi telah disarankan untuk memeriksakan diri ke rumah sakit,
“Kami sudah menyarankan beberapa pasien untuk ke rumah sakit, tetapi kembali lagi pada kondisi di lapangan. Keterbatasan akses dan kendaraan di lokasi bencana menjadi kendala, sehingga sebagian warga memilih tetap di desa,” Ujarnya
EMT 4 Jawa Timur memastikan akan terus memantau perkembangan kondisi kesehatan masyarakat serta menyesuaikan langkah pelayanan lanjutan berdasarkan hasil evaluasi dan koordinasi dengan pihak terkait.
Sementara itu, Wakil Bupati Pidie Jaya Aceh Hasan Basri menyampaikan permohonan Terima Kasih kepada tim Emergency Medical Team (EMT) 4 Jawa Timur, sekaligus Terima Kasih kepada gubernur ibu Khofifah dan bapak Kadinkes Jatim. (AL)