Jatimbangkit.com
Jatim Mojokerto

Polresta Mojokerto Terjunkan 180 Personel

jatimbangkit.com, Mojokerto – Insiden perusakan tiga rumah di Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis yang diduga dilakukan massa perguruan silat, lantaran lepas dari pengawalan kepolisian. Kini, petugas mengantisipasi aksi susulan dengan meningkatkan patroli di wilayah utara Sungai Brantas.

Kasi Humas Polres Mojokerto Kota Ipda MK Umam menyatakan, konvoi pesilat yang meresahkan warga hingga merusakan tiga rumah menjadi atensi serius. Selain meningkatkan partoli rutin, tiga kompi pasukan dari Polres Mojokerto Kota dikerahkan ke wilayah utara Sungai Brantas untuk memperkuat keamanan. Peningkatan keamanan dilakukan setelah aksi massa menggeruduk Mapolsek Dawarblandong, Senin (22/11).

Tak hanya itu. Di antara pesilat ini, diduga merusak tiga rumah warga Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis. Kejadian tersebut dinilai telah membuat resah masyarakat. ”Sehingga kami melakukan apel siaga dengan melakukan patroli lintas utara sungai,” ujarnya kemarin.

Sebanyak 180 personel kini diterjunkan untuk melakukan peningkatan keamanan. Mereka dibagi menjadi tiga kompi. Satu kompi terdiri dari tiga peleton dengan masing-masing peleton terdiri dari sekitar 20 orang. Para pasukan ini tersebar di empat wilayah polsek di utara Sungai Brantas. Patroli dilakukan oleh satu kompi pasukan yang disebar di empat wilayah polsek di utara Sungai Brantas. ”Kita fokuskan pada malam hari dengan tujuan untuk mengantisipasi kerawanan yang terjadi,” imbuh Umam.

Selain bersiaga di mapolsek, petugas juga meningkatkan pengawasan dengan berkeliling di jalur-jalur utara. Patroli blue light ini sebagai deteksi dini terdapat setiap pergerakan yang dikhawatirkan dapat menimbulkan gangguan keamanan dan berkaitan dengan aksi massa susulan. ”Kalau penyekatan perbatasan tidak ada. Hanya patroli untuk menciptakan situasi kamtibmas,” terangnya.

Aksi pelemparan terdapat rumah pasca para pesilat meluruk Mapolsek Dawarblandong ini diakuinya terjadi karena lepas dari pantauan. Pihaknya tak mau kejadian tersebut terulang. Selain respons atas meletupnya aksi pengerusakan, peningkatan patroli ini juga untuk mengantisipasi kejadian kriminalitas di wilayah utara Sungai Brantas.

Baca Juga :  Pesan Kapolri ke Perwira SIP Angkatan ke-51: Jadilah Agen Penggerak Reformasi Kultural Polri.

”Setelah unjur rasa dan kembalinya seharusnya kita kawal. Namun, karena kita lepas, tidak dikawal, akhirnya ada insiden pelemparan rumah warga hingga merugikan beberapa rumah warga yang rusak itu,” jelasnya.

Umam menyebut, patroli rutin ini dilakukan hingga situasi keamanan dianggap telah terkendali. Upaya meredam aksi susulan juga telah dilakukan melalui koordinasi antara kepolisian dengan para pengurus perguruan silat. Para pengurus ini digandeng untuk menjaga keamanan bersama. Dengan harapan, aksi yang dapat memicu gangguan kamtibmas bisa dicegah dan diantisipasi sejak dini.(adi/ron)

(mj/ADI/fen/JPR)

Sumber: radarmojokerto.jawapos.com