SURABAYA – Presiden Joko Widodo telah mengajukan calon tunggal Kapolri yaitu Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menggantikan Jenderal Idham Azis yang masuk masa pensiun. Penunjukan tersebut mendapat respon positif dari beberapa kalangan masyarakat.
Publik menilai, Listyo Sigit Prabowo memiliki track record yang bagus, mumpuni dan memiliki segudang prestasi dan pengalaman panjang sebagai anggota Kepolisian.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur K.H. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah mengatakan pihaknya menghormati pilihan presiden soal calon Kapolri. Dalam hal ini presiden tentu sudah mempertimbangkan yang terbaik. Terlebih kenaikan jabatan di Polri sudah ada ketentuannya.
“Tinggal DPR RI sebagai wakil rakyat penting untuk melakukan fit and proper tests secara komprehensif dengan mempertimbangkan kapasitas dan kredibilitas calon.” Ujarnya
“Termasuk mendengarkan masukan dari berbagai pihak, salah satunya masyarakat yang mereka wakili.” Imbuhnya
Selama ini, publik melihat Listyo dikenal sebagai sosok yang tegas dalam penegakan hukum, bahkan menindak anggota sendiri yang terbukti melanggar hukum.
Selama menjabat Kabareskrim. Listyo berhasil mengungkap pelaku penyiraman terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan, dan menangkap Djoko Tjandra yang buron bertahun-tahun.
Selain itu, Pati lulusan Akpol tahun 1991 ini juga berhasil mengungkap jaringan narkoba internasional dan berhasil menyita lebih dari 5,9 ton sabu dan 50 ton ganja dalam kurun waktu 2020. Kabareskrim dan anak buahnya juga berhasil mengungkap 485 kasus korupsi dan mengembalikan uang negara triliunan rupiah.
Selama menjadi Kapolda Banten, Listyo Sigit juga berhasil mewujudkan Banten yang aman. Selama menjabat kapolda di daerah ini, ia dikenal dekat dengan masyarakat dan para ulama. Walaupun sudah meninggalkan Banten lebih dari 3 tahun, tapi sosok Listyo Sigit tetap dikenang para ulama setempat.