Mojokerto // jatimbangkit.com – Lato-Lato Challenge-zan merupakan salah satu event perdana Jawa Pos Radar Mojokerto tahun 2023 yang dilaksanakan di lantai I Sunrise Mall Mojokerto. Event ini dimulai pukul 13.30 yang diikuti 700 peserta tingkat sekolah dasar dari SD/MI se-Mojokerto Kota, Jum’at (13/01/23)
Event ini dihadiri oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Direktur Jawa Pos Radar Mojokerto (JPRM), M. Nur Kholis, serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto Amin Wachid
Acara pertama ialah pembukaan oleh Direktur JPRM, M. Nur Kholis dalam kesempatan tersebut, Nur Kholis mengatakan “Bermain lato-lato kelihatan sederhana, tapi itu memiliki arti dan makna yang luar biasa. Yang pertama adalah bahwa kita hidup berjalan terus, lurus, melangkah terus, tapi ada keadaan-keadaan tertentu di mana kita harus hidup berputar, kita harus hidup mengulang, kita harus mengambil pelajaran di masa lalu,” ungkapnya,
Lata-lato merupakan permainan tradisional yang sudah lama hadir di Indonesia, pada saat ini setelah sekian lama, permainan jadul ini akhirnya kembali hadir.
“Mudah-mudahan melalui event yang sederhana tapi menurut saya bukan sederhana, mudah-mudahan ikut menggairahkan anak-anak didik di wilayah Kota Mojokerto untuk mencintai tradisi atau permainan tradisional dan juga bagian daripada Dinas Pendidikan Kota Mojokerto ikut memeriahkan acara ini,” pungkas Direktur JPRM
Sambutan terakhir sekaligus pembukaan event lato-lato challenge oleh Ibu Wali Kota ditandai dengan memainkan Lato-lato secara massal oleh peserta.
Peserta saat ditanya Walikota Mojokerto ning ita (Hj. Ika Puspitasari) didampingi Direktur Jawa Pos Radar Mojokerto (JPRM) M. Nur Kholis, dan Kadis Dikbud Amin Wachid “Kalau hari ini masih perwakilan dari sekolah, kedepan, menyambut hari jadi Kota Mojokerto tahun 2023 ini, kita ajak seluruh murid SD Kota Mojokerto, kita bikin kegiatan yang sama, di GOR Seni Mojopahit, samping Kantor Pemkot. Siap, ya anak-anak?,”
700 peserta menjawab dengan penuh semangat, “siap” dengan serentak sambil memainkan lato-lato, hingga bebarengan dengan suara khas “tek-tek” lato-lato bercampur dalam bangunan megah berlantai tiga tersebut.
(MK/AN)